Jumat, 18 Juni 2010

Punya banyak Anak? Siapa Takut?!

Islam Menganjurkan Umatnya untuk Mempunyai Banyak Anak

Dalam Masalah ini terdapat banyak sekali penjelasan baik itu dari Al Qur’an maupun As Sunnah. Diantaranya adalah :

Allah ta’ala berfirman yang artinya :

“…. Dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah untuk kamu (Anak)….”

(QS Al Baqarah:187)

Abu Hurairah, Ibnu Abbas dan Anas bin Malik serta Imam-imam lain dari kalangan Tabi’in menafsirkan ayat di atas dengan anak (Lihat Tafsir Ibnu Jarir dan Tafsir Ibnu Katsir)

Rasulullah Shallallahua’laihi wasallam bersabda, “Menikahlah, karena sesungguhnya aku akan membangga-banggakan jumlah kalian kepada umat-umat lain pada hari Kiamat, dan janganlah kalian seperti para pendeta Nasrani.” HR. Al-Baihaqi (VII/78) dan dikuatkan oleh Syaikh al-Albani dalam kitab ash-Shahiihah dengan hadits-hadits pendukungnya (no. 1782).

Dari Ma’qil bin Yasar Radhiyallahu ‘anhu, ia menuturkan Rasulullah Shallallahu’alihi w sallam bersabda, “Nikahilah wanita yang pencinta (yakni yang mencintai suaminya) dan dapat mempunyai banyak anak, karena sesungguhnya aku akan berbangga dengan sebab (banyaknya) kamu dihadapan umat-umat yang lain (terdahulu). (Hadits Shohih Riwayat.Abu Dawud, An-Nasa’I, Ibnu Hibban dan Hakim melalui jalan Ma’qil bin Yasar.


Islam Melarang Tidak Mau Punya Banyak anak karena takut miskin/Kelaparan

Allah ta’ala berfirman yang artinya :

Katakanlah: “Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapa, dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan, Kami akan memberi rezki kepadamu dan kepada mereka,….

(Al An’aam;151)

Dan Allah Juga berfirman yang artinya :

Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. Kamilah yang akan memberi rezki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar.
(QS Al Israa’:31)

Pada ayat pertama (QS Al An’aam;151) Allah Subhanallahu ta’ala menunjukkan bahwa kemiskinan atau kefakiran memang telah ada sebagaimana yang ditafsirkan oleh Ibnu Abbas dan lain lain. Maka janganlah karena kefakiran kamu membunuh anak-anak kamu, atau kamu tidak mau memiliki anak karenanya. Dan Allah berfirman, “Kamilah yang memberikan rizki kepada kamu dan kepada mereka (anak-anak kamu).”.

Sedangkan dalam ayat kedua (QS Al Israa’:31) menunjukkan bahwa kemiskinan belum datang kepada mereka. Akan tetapi mereka takut miskin dimasa mendatang lantaran adanya anak. Dan Allah berfirman, “Kamilah yang akan memberi rizki kepada mereka dan juga kepadamu”.

Salah satu perbuatan Jahiliyyah atau sifat orang Jahiliyyah adalah mereka takut mempunyai anak dan tidak mau mempunyai anak karena kefakiran mereka atau mereka takut miskin atau menjadi fakir dikarenakan anak. Perhatikanlah dan Pahamkanlah !! Alangkah serupanya kemarin malam dan malam ini !!

Sebagian kaum muslimin dizaman kita sekarang ini ketakutan bahkan sangat takutnya mempunyai banyak anak karena kemiskinan mereka atau kemiskinan dimasa akan datang. Kaum Muda yang baru menikah tidak mau langsung punya anak dengan alas an diantaranya :

  • Ekonomi belum cukup mapan
  • Gaji Masih kecil
  • Belum mampu mengurus anak
  • Rumah masih ngontrak, dll

Sebagian mereka ada yang membatasi kelahiran , tidak mau lebih karena alasan yang sama yang semua itu terkumpul menjadi satu yaitu ketakutan diatas ketakutan atas kemiskinan mereka. Atau takut jatuh miskin disebabkan anak.

Alangkah serupa sifat dan keyakinan mereka dengan sifat serta keyakinan orang jahiliyyah. Dan keyakinan semacam inilah yang telah diluluh lantakkan oleh islam ketik Nabi yang mulia Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda pada hajjatul Wada’ sewaktu beliau wukuf di Arafah yang artinya, “Segala sesuatu dari urusan jahiliyyah berada dibawah kedua telapak kakiku dibatalkan. (Riwayat Muslim:4/41)

Salah satu urusan Jahiliyyah ialah membunuh anak dan tidak mau mempunya banyak anak karena miskin atau karena takut miskin. Takut busung laparlah Atau takut tidak bisa makan atau, atau, atau… Samalah keyakinan mereka itu dengan keyakinan orang-orang jahiliyyah meskipun mereka tidak membunuh anak-anak mereka.

Maka telah jelaslah bagi kita bahwasanya tidak mau atau takut memiliki anak atau membatasi kelahiran dengan berbagai macam alasan seperti:

  • Karena kemiskinan dan takut semakin miskin dan fakir.
  • Atau takut jatuh miskin dan fakir.Atau takut miskin karena banyak anak.
  • Atau takut kelaparan.
  • Atau susah dan merasa berat mengurus dengan dasar pendidikan dan lain lain

Maka hukumnya adalah HARAM dengan kesepakatan para ulama umat yang dahulu dan yang sekarang. (silahkan ke link: http://www.almanhaj.or.id/content/127/slash/0)


Program KB (Keluarga Berencana)

Adapun KB (Keluarga Berencan) membatasi kelahiran maka ini adalah salah satu dari sekian banyak kebodohan yang dilakukan kaum muslimin yang termakan fitnah orang orang kuffar. Yang sesungguhnya mereka ketakutan apabila ummat islam ini menjalankan syariat agamnya. Akhirnya merekapun (Orang orang kuffar tersebut) menakut nakuti kaum muslimin dan membuat berbagai macam program dalam rangka membatasi kelahiran di negeri-negeri kaum muslimin yang para pemimpinnya dan para pejabatnya jauh dari nur islam.

Mereka (orang orang kuffar tadi) mengatakan, “Jikalau kamu mempunyai banyak anak niscaya kamu akan jatuh miskin dan bangkrut karena akan kerepotan dalam mengurusnya, banyak keluar biaya dan akan banyak kesusahan kesusahan lainnya. Lebih dari itu mereka mengatakan bumi akan sesak dan pembendaharaanya akan habis dan punah karena begitu banyaknya manusia! Dimana kita akan bertempat tinggal dan apa yang akan kita makan??

Maka Kita jawab :

Pertama : Adapun tidak mau punya anak atau membatasi anak karena alasan miskin maka jawabannya telah kami sampaikan diatas

Kedua : Adapun ketakutan akan melonjaknya jumlah penduduk yang akan membuat bumi sesak dan habis pembendaharaanya maka ini adalah keyakinan yang sangat jelas kebatilannya dan sangat menyesatkan.

Karena Allah ta’ala telah berfirman yang artinya :

“…dan bagi kamu di bumi tempat menetap dan rizki sampai waktu yang ditentukan. (Kiamat)”
(QS Al-Baqarah;36)

Allah ta’ala juga berfirman yang artinya :

“Bukankah kami menjadikan bumi (tempat) berkumpul (yang cukup), Untuk orang-orang yang hidup dan orang-orang yang mati?”

(QS Al-Mursalaat: 25-26)

Dari ayat-ayat di atas kita mengetahui:

Pertama: Bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menjadikan bumi tempat tinggal bagi manusia dan tempat yang cukup untuk mereka bagi yang hidup dan bagi yang mati.

Kedua: Allah Subhanahu wa Ta’ala telah sediakan di bumi ini untuk manusia pembendaharaan yang cukup bagi seluruh makhluk.

Wallahuata’ala a’lam…



(Dinukil dari Kitab Menanti Buah Hati & Hadiah untuk yang dinanti oleh Ustadz Abu Unaisah Abdul Hakim bin Amir Abdad , Pustaka Mu’awiyah bin Abi Sufyan)



Nanga Pinoh, KALBAR.

Jum’at, 18 Juni 2010

Oleh : Abu Abdillah Ad-Dani

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tafaddhol,, tinggalkan komentar...