Minggu, 13 Juni 2010

Apa Yang Harus Dilakukan Tatkala Lahirnya Si Buah Hati?

Diantara Sunnah yang dianjurkan tatkala lahirnya bayi adalah:

1. Memberi Nama. Pemberian nama bayi disunnahkan adalah pada hari pertama kelahiran atau hari ke-tujuh, dalilnya adalah :

Dari Abu Musa rodhiyallohu anhu, ia berkata: “Telah dilahirkan untukku seorang anak laki-laki, lalu aku membawanya kepada Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam, kemudian beliau menamakannya Ibrohim, lalu beliau mentahniknya dengan kurma dan mendo’akan barokah untuknya, lalu beliau menyerahkannya kepadaku.” [HR. al-Bukhori no. 5150 & 5845 dan Muslim no. 2145]

Dari Samuroh bin Jundub rodhiyallohu anhu, Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam bersabda : “Setiap anak tergadai dengan aqiqohnya, disembelih untuknya pada hari ketujuh-nya, dicukur gundul (rambutnya) dan diberi nama.” [HR. Abu Dawud no. 2838, Ibnu Majah no. 3165, Ahmad no. 20095, dll. Dishohihkan al-Albani dalam Shohih Sunan Abi Dawud no. 2462]


2. mentahniknya dengan sebutir kurma. Tahnik adalah Mengunyahkan/melembutkan kurma kemudian memasukkannya ke mulut bayi lalu mengosok-gosokannya ke langit-langit mulutnya. Di antara dalilnya adalah hadits Abu Musa rodhiyallohu anhu di Atas.


3. Disunnahkan pula mendo’akan keberkahan untuk bayi yang baru lahir, berdasarkan hadits Abu Musa rodhiyallohu anhu di atas.


4, melaksanakan aqiqoh di antara dalilnya adalah hadits Samuroh bin Jundub di atas.


5.mencukur rambut bayi, di antara dalilnya adalah hadits Samuroh bin Jundub di atas. Dan juga disunnahkan bershodaqoh dengan berat timbangan rambutnya berdasarkan sabda Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam kepada Fathimah rodhiyallohu anha ketika ia melahirkan al-Hasan rodhiyallohu anhu: “Cukur gundullah kepalanya dan bershodaqohlah dengan perak seberat rambutnya tersebut kepada orang-orang miskin.” [HR. at-Tirmidzi no. 1519. Dihasankan oleh al-Albani dalam al-Irwa' no. 1175]

6. Adapun Mengazankan dan Mengiqomahkan Bayi ketika lahir maka tidak ada Dalil yang Sah dari Nabi Shallallahua’laihi wa sallam, maka hendaklah kita tidak mengamalkannya.


Wallahua’lam…


Maroji :

  • Al-Maktabah asy-Syamilah v.1 & v.2 (penomoran hadits dgn v.1)
  • Menanti Buah Hati, al-Ustadz Abu Unaisah.
  • Tarbiyatul Abna’ (Terjemahan Media Hidayah), Mushthofa al-Adawi.
  • Dll.



Nanga Pinoh (Kalbar), 12 Juni 2010

Oleh : Abu Abdillah Ad Dani

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tafaddhol,, tinggalkan komentar...